DOSEN saya pernah mengingatkan setidaknya 2 hal mendasar tentang persampahan, yaitu:
Sampah bukan di Produksi, tapi muncul sebagai akibat dari “proses”. Jadi istilah “Produksi Sampah” sebaiknya lebih tepat diganti menjadi “Timbulan Sampah”
Sampah tidaklah “diolah” karena memberi kesan yang pertama tadi, bahwa sampah adalah di “produksi”, maka istilah “pengolahan sampah” sebaiknya diganti menjadi “pengelolaan sampah”
Nah sekarang, dengan melihat fakta yang ada di lapangan (sampah menggunung, tidak tertangani, dls, dls) maka salah satu cara untuk “mengurangi” TIMBULAN sampah, sekaligus mengurangi “beban” pengelolaan sampah, dikenal istilah 3R, yaitu :
Reduce, yaitu mengurangi penggunaan barang yang berpotensi “menjadi” sampah, misal tidak menggunakan kantong plastik berlebihan, membungkus makanan dengan bahan yang mudah “terurai” (coba bayangkan kemasan-kemasan plastik yang indah dan mungkin rumit cara membuatnya, hanya digunakan sebagai pajangan, dan begitu “isi”-nya di gunakan, maka kemasan itu langsung menjadi “sampah)
Reuse, yaitu menggunakan kembali, sebenarnya konsep Reduce dan reuse ini “bety” alias beda tipis. Dapat dilakukan dengan cara menggunakan kembali misal plastik belanjaan, menggunakan kaleng bekas minuman sebagai tempat pinsil, tempat pernik-pernik, dan sebagainya.
Recycle, yaitu mendaur ulang “sampah” menjadi barang yang bisa digunakan, berbeda dengan konsep
Reuse, yang menggunakan kembali tanpa adanya proses terlebih dahulu (kecuali mencucinya barangkali), maka pada konsep Recycle ini, ada upaya lain yang dilakukan untuk merubah menjadi berfungsi lain. Misalnya mengolah limbah plastik, botol plastik bekas, menjadi produk plastik seperti ember, mainan anak-anak. Juga limbah kertas bekas yang di “proses” sedemikian rupa agar menjadi kertas daur ulang. Proses Komposting juga merupakan proses daur ulang untuk sampah-sampah organik.
saya lebih setuju recycle, karena sampah di olah kembali menjadi sesuatu yang baru. Di olah karena memang ini adalah suatu proses produksi. contohnya sampah plastik di olah menjadi minyak. saya terpikir jika semua sampah plastik bisa diolah menjadi minyak, masalah sampah akan jauh berkurang. sampah plastik bisa juga berasal dari mainan anak bekas yang sudah tidak terpakai lagi
BalasHapus