Berat Jenis Agregat

Berat jenis agregat adalah perbandingan antara berat volume agregat dan volume air. Besarnya berat jenis agregat penting dalam perencanaan campuran agregat dengan aspal, karena  pada umumnya direncanakan berdasarkan perbandingan berat dan juga untuk menentukan banyak pori.
Agregat dengan berat jenis kecil mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat yang sama membutuhkan jumlah aspal yang lebih banyak. Dan sebaliknya, agregat dengan berat jenis yang besar tidak membutuhkan aspal yang banyak. Standar yang digunakan :

  • AM. Neville "Properties of Concrete" : Bulk Specific Gravity (berat jenis kering permukaan jenuh) berkisar antara 2,5 - 3,0
  • SK SNI T-5 1990-03 : Pada pengerjaan perencanaan campuran beton, penyerapan air agregat halus untuk Pasir (halus tidak pecah) < 3,10% dan Pasir (kasar tidak pecah) < 4,20% 
  • SK SNI T-5 1990-03 : Pada pengerjaan perencanaan campuran beton, penyerapan air agregat kasar (kerikil) adalah < 1,63%

Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya penyerapan pada agregat kasar dan agregat halus antara lain suhu yang tinggi, sehingga air yang mengisi pori-pori pada agregat kasar dan halus yang tidak merata membuat pori-porinya semakin mudah menyerap air. Kemudian jika terkena suhu yang tinggi, maka akan cepat menguap dan berat keringnya menjadi kecil dibandingkan berat kering normal dari kondisi agregat yang jenuh (terisi air). Berarti agregat kasar dan halus ini tidak cocok digunakan untuk bahan campuran lapis perkerasan. Namun apabila agregat ini digunakan untuk campuran lapis perkerasan, maka akan banyak menyerap aspal pada pori-porinya. Kekuatan lapis perkerasan menjadi tinggi, tetapi boros dalam pemakaiannya sehingga penggunaannya tidak ekonomis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar