Featured Article
  • Keausan Los Angeles

    Pengujian keausan ini diperlukan untuk mengetahui tingkat ketahanan agregat kasar terhadap keausan, percobaan yang dilakukan dengan menggunakan bola-bola baja yang dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles, selanjutnya mesin diputar dengan kecepatan 30/33 sebanyak 500 putaran. Agragat yang sudah...
  • Persyaratan Teknis Bahan Aspal Beton

    Penggunaan bahan dalam pembuatan aspal beton harus memenuhi ketentuan, sifat-sifat agregat dan aspal, serta syarat / spesifikasi tertentu. Syarat - syarat yang harus dipenuhi : Agregat Halus (modulus kehalusan 1,5 sampai 2,5), kasar (modulus kehalusan 2 sampai 3) Bersih dari...
  • Durabilitas Beton

    Silinder Beton Durabilitas (ketahanan) adalah ketahanan beton menghadapi segala kondisi dimana dia direncanakan, tanpa mengalami kerusakan (deteriorate) selama jangka waktu layannya (service ability). Beton yang demikian disebut mempunyai ketahanan yang tinggi...
  • Pengujian Aspal

    Pengujian aspal terdiri dari pengujian berat jenis bitumen, pengujian kadar air dalam aspal, pengujian titik lembek aspal, pengujian penetrasi bahan-bahan bitumen, pengujian daktalitas dan pengujian campuran aspal dengan alat marshall. Definisi aspal adalah bahan yang bersifat semen padat...
  • Logo Universitas Nusa Cendana (Undana)

    Undana memiliki lambang yang berbentuk daun lontar berwarna hijau dengan 1 tangkai berduri 9, bergerigi 62, bertuliskan “UNIVERSITAS NUSA CENDANA”, gambar lingkaran kuning berisi bintang bersegi lima berwarna putih dan di tengahnya terdapat gambar obor dan akar cendana. Lambang Undana...
  • Transportasi Kewilayahan

                 Pelayanan trasportasi secara hirarki kewilayahan dan batas administrasi digambarkan seperti gambar di samping.                               Pengangkutan /...
  • Keausan Los Angeles

    Pengujian keausan ini diperlukan untuk mengetahui tingkat ketahanan agregat kasar terhadap keausan, percobaan yang dilakukan dengan menggunakan bola-bola baja yang dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles, selanjutnya mesin diputar dengan kecepatan 30/33 sebanyak 500 putaran. Agragat yang sudah...
  • Persyaratan Teknis Bahan Aspal Beton

    Penggunaan bahan dalam pembuatan aspal beton harus memenuhi ketentuan, sifat-sifat agregat dan aspal, serta syarat / spesifikasi tertentu. Syarat - syarat yang harus dipenuhi : Agregat Halus (modulus kehalusan 1,5 sampai 2,5), kasar (modulus kehalusan 2 sampai 3) Bersih dari...
Previous Next

Pengujian Material Aspal Porus

Pengujian material bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Pengujian ini terdiri dari pengujian karakteristik aspal porus (surface), pengujian karakteristik agregat batu pecah yang digunakan untuk lapisan pondasi, dan pengujian karakteristik tanah dasar (subgrade). Pengujian karakteristik aspal porus telah dilakukan oleh Ramadhan dan Burhanuddin (2014)...

Kelebihan dan Kekurangan Perkerasan Porus

          Perkerasan porus yang merupakan salah satu variasi perkerasan dalam perkerasan lentur memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan sebagai berikut...

Pemodelan Perkerasan Skala Semi Lapangan

Metode Empiris, yang mengacu pada hasil “full scale test” dilaksanakan di Ottawa, Amerika serikat pada awal tahun 60-an (Yodar & Witczak, 1975). Beberapa metode empiris untuk perencanaan tebal perkerasan, antara lain Metode AASHO 1972 (AASHO,1972), metode Asphalt Institut (TAI,1970), metode Road Note 29 dan Road Note 31, dan metode Analisa Komponen 1987 (SNI,2002), yang telah digunakan sejak...

Tegangan dan Regangan pada Lapisan Perkerasan

Kondisi perkerasan cenderung menurut dari waktu ke waktu sehingga perkerasan memerlukan perawatan secara berkala. Tujuan desain struktur pekerjaan adalah untuk menghasilkan sebuah struktur perkerasan yang akan mempertahankan kondisi seperti yang diinginkan untuk waktu yang lama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memilih bahan perkerasan yang cocok untuk beban lalu lintas rencan...

Perkerasan Berpori (porous pavement)

Konsep perkerasan berpori (porous pavement) ditemukan pada tahun 1968 oleh franklin Institute Research Laboratorium dan dikembangkan oleh U.S. Environmental Protection Agency selama tahun 1970 – 1971. Selanjutnya, perkerasan porus dikembangkan oleh sejumlah negara dan telah banyak dipakai disejumlah negara seperti Amerika, negara – negara Eropa, Jepang, dan lainy...

Postingan Populer