Transportasi Multimoda Singapura

Moda Transportasi di Singapura
Singapura merupakan negara yang memiliki sistem transportasi publik yang baik. Dengan mengutamakan kenyamanan, tepat waktu dan efisien sehingga memudahkan turis maupun penduduk lokal mengelilingi Singapura, seperti Taksi, Bus Kota, Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rail Transit (LRT). Penduduk di Singapore lebih menyukai menggunakan alat transportasi umum untuk menunjang kebutuhan transportasi.
Kita sebagai orang Indonesia ketika mendarat di bandara Changi dan menuju kota hanya dengan beberapa menit saja. Atau, jika ingin sehemat mungkin, hanya dengan sekitar empat puluh tiga puluh lima menit, dapat mencapai hotel di daerah Bugis atau City Hall hanya dengan SGD2.90 saja. Semuanya menjadi pilihan. Namun, yang pasti menggunakan transportasi umum di Singapura sangatlah nyaman, bersih, dan menyenangkan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3 moda angkutan umum di Singapura :
a.       Sistem Transportasi Berbasis Rel
Singapore memiliki dua jenis alat transportasi umum berbasis rel yakni Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT). Tentu saja MRT dan LRT memiliki nilai kegunaan yang berbeda, MRT menjangkau hampir seluruh wilayah Singapore sedangkan LRT berfungsi sebagai layanan penumpang yang mencakup wilayah Bukit Panjang, Sengkang, dan Punggol. Cara pembayaran MRT dan LRT dapat dengan membeli tiket standar yang tersedia di setiap stasiun atau bisa dengan kartu isi ulang EZ Link atau NETS Flashpay. Jam operasionalnya dari Pukul 05.30 – 01.00 dini hari. Sedangkan untuk tarif sekitar 0,73 SGD – 1,51 SGD tergantung jarak tempuh penumpang. MRT merupakan pilihan yang paling hemat untuk menuju berbagai tempat dan stasiun di city center atau pusat kota.
b.      Layanan Bus Umum
Layanan bus merupakan salah satu alat transportasi favorit di Singapore. Jumlah rute bus di negara ini mencapai 300 rute dan dioperasikan oleh hampir 4.000 armada. Bentuk bus di Singapore berbeda dari bus Indonesia, bentuk bus memiliki panjang 12 meter, bus midi atau berukuran sedang, dan bus tingkat. Jam operasionalnya dari pukul 05.30 – 23.30 dengan tarif sekitar 0,73 SGD – 4,2 SGD. Bus menjadi moda transportasi yang paling jarang digunakan oleh wisatawan Indonesia untuk menuju pusat kota dari bandara Changi dan sebaliknya. Selain waktu yang digunakan sangat lama.
c.       Layanan Taksi

Layanan taksi di Singapore mudah dijumpai, hampir di seluruh wilayah bisa dijumpai alat transportasi ini. Taksi juga bisa ditemukan di pangkalan yang berlokasi di dekat tempat wisata dan hotel. Jam Operasionalnya dari pukul 06.00 – 24.00 dengan tariff sekitar 3 SGD – 10 SGD tergantung jarak dan waktu. Taksi tentu saja, ini menjadi pilihan paling mahal namun paling diminati oleh orang banyak. Menggunakan taksi di jam-jam tertentu dapat menjadi sangat mahal, taksi dapat menjadi moda transportasi yang mewah, namun cepat dan efisien.

 Layanan Multimoda di Singapura
Sistem transportasi umum diatur oleh Land Transport Authority, yang mengawasi tiga mode utama transportasi umum. Regulasi tarif dan layanan bus standar berada di bawah lingkup badan independen, Public Transport Council. Di Singapura ada sebuah kartu e-money yang namanya EZ Card, Kartu ini adalah kartu saktinya Singapura. EZ Card dapat digunakan pada semua moda transportasi umum, parkir, dan pembelian ritel kecil. Dengan kartu ini proses embayaran akan lebih cepat karena tinggal menempelkan kart di dekat mesin tanpa perlu mengeluarkan uang cash lagi. Selain itu lebih hemat dibandingkan jika menggunakan uang cash. Hal ini karena harga tiket dihitung berdasarkan jarak tempuh, bukan setiap kali naik. Kartu ini di jual di stasiun MRT
Di Singapura ada sebuah lembaga multimoda yang bernama TransitLink. Transit Link Pte Ltd didirikan pada 16 November 1987 dan menjadi anak perusahaan dari Land Transport Authority pada 30 April 2010. TransitLink memainkan peran penting dalam sistem Angkutan Umum Singapura sebagai Transit Acquirer yang menyediakan layanan terintegrasi dan solusi untuk pemerintah (seperti Dewan Transportasi Umum dan Land Transport Authority), Transportasi Operator Umum (SBS Transit dan SMRT), Manajer Kartu (EZ-Link dan NETS) dan tentu saja, semua pelanggan. Lembaga ini membantu untuk menciptakan sebuah sistem multi-modal yang terintegrasi dengan mode tarif-pembayaran umum , platform informasi, dan jaringan fisik tanpa duplikasi pelayanan. Semua tarif moda di Singapura sudah terintegrasi oleh TransitLink, para komuter hanya perlu membayar 1 kali dan melewati 2 pintu (pintu masuk dan keluar) untuk 1 perjalanan, bahkan untuk transfer ke jalur yang dioperasikan perusahaan berbeda. 

Sistem Angkutan Multimoda di Singapura
Singapura dianggap sebagai pemimpin internasional dalam perencanaan transportasi multmoda yang terintegrasi. Transportasi multimoda singapura dibuat dengan lisensi pertama di dunia dan sistem Electronic Road Pricing, dan menggunakan sistem kuota untuk membatasi kepemilikan kendaraan sepenuhnya. Kemudian pemerintah membuat investasi lanjutan di bidang infrastruktur transportasi (Litman, 2014). Secara fisik stasiun transit di Singapura dirancang untuk mengintegrasikan beberapa mode dan pembangunan daerah.
Sistem angkutan multimoda di Singapura terdiri dari empat sistem utama: Mass Rapid Transit (MRT), LRT, bus dan taksi, yang dioperasikan oleh dua operator transit utama multimodal. Saat ini, dari total 7,7 juta perjalanan dilakukan setiap hari, sekitar 60% dari perjalanan sehari-hari yang dibuat menggunakan sistem transit multimodal (MOT, 2002). Rencana jangka panjang adalah untuk meningkatkan pangsa untuk 75% melalui perluasan jaringan dan layanan (LTA 1996). Pada gambar di bawah dapat dilihat dalam rencana transit kereta api utama oleh LTA, layanan MRT akan memberikan layanan bagasi besar, sementara LRT dan bus akan berfungsi sebagai mode pengumpan dalam sistem transit multimoda yang terintegrasi. Model perencanaan layanan rapid transit akan melayani terutama dari perjalanan menengah sampai perjalanan jarak jauh, sementara LRT dan bus akan memfasilitasi perjalanan singkat ke rumah.

Sistem Angkutan Multimoda di Singapura
Singapura dianggap sebagai pemimpin internasional dalam perencanaan transportasi multmoda yang terintegrasi. Transportasi multimoda singapura dibuat dengan lisensi pertama di dunia dan sistem Electronic Road Pricing, dan menggunakan sistem kuota untuk membatasi kepemilikan kendaraan sepenuhnya. Kemudian pemerintah membuat investasi lanjutan di bidang infrastruktur transportasi (Litman, 2014). Secara fisik stasiun transit di Singapura dirancang untuk mengintegrasikan beberapa mode dan pembangunan daerah.
Sistem angkutan multimoda di Singapura terdiri dari empat sistem utama: Mass Rapid Transit (MRT), LRT, bus dan taksi, yang dioperasikan oleh dua operator transit utama multimodal. Saat ini, dari total 7,7 juta perjalanan dilakukan setiap hari, sekitar 60% dari perjalanan sehari-hari yang dibuat menggunakan sistem transit multimodal (MOT, 2002). Rencana jangka panjang adalah untuk meningkatkan pangsa untuk 75% melalui perluasan jaringan dan layanan (LTA 1996). Pada gambar di bawah dapat dilihat dalam rencana transit kereta api utama oleh LTA, layanan MRT akan memberikan layanan bagasi besar, sementara LRT dan bus akan berfungsi sebagai mode pengumpan dalam sistem transit multimoda yang terintegrasi. Model perencanaan layanan rapid transit akan melayani terutama dari perjalanan menengah sampai perjalanan jarak jauh, sementara LRT dan bus akan memfasilitasi perjalanan singkat ke rumah.2.3.Sistem Angkutan Multimoda di Singapura
Singapura dianggap sebagai pemimpin internasional dalam perencanaan transportasi multmoda yang terintegrasi. Transportasi multimoda singapura dibuat dengan lisensi pertama di dunia dan sistem Electronic Road Pricing, dan menggunakan sistem kuota untuk membatasi kepemilikan kendaraan sepenuhnya. Kemudian pemerintah membuat investasi lanjutan di bidang infrastruktur transportasi (Litman, 2014). Secara fisik stasiun transit di Singapura dirancang untuk mengintegrasikan beberapa mode dan pembangunan daerah.
Sistem angkutan multimoda di Singapura terdiri dari empat sistem utama: Mass Rapid Transit (MRT), LRT, bus dan taksi, yang dioperasikan oleh dua operator transit utama multimodal. Saat ini, dari total 7,7 juta perjalanan dilakukan setiap hari, sekitar 60% dari perjalanan sehari-hari yang dibuat menggunakan sistem transit multimodal (MOT, 2002). Rencana jangka panjang adalah untuk meningkatkan pangsa untuk 75% melalui perluasan jaringan dan layanan (LTA 1996). Pada gambar di bawah dapat dilihat dalam rencana transit kereta api utama oleh LTA, layanan MRT akan memberikan layanan bagasi besar, sementara LRT dan bus akan berfungsi sebagai mode pengumpan dalam sistem transit multimoda yang terintegrasi. Model perencanaan layanan rapid transit akan melayani terutama dari perjalanan menengah sampai perjalanan jarak jauh, sementara LRT dan bus akan memfasilitasi perjalanan singkat ke rumah.
Dasar sistem angkutan multi moda di Singapura -
yang direncanakan dan jaringan MRT yang ada (Sumber: Lam,2006).
Saat ini, ada dua operator utama dari layanan bus, SBS Transit dan Trans Island Bus Services (TIBS), dengan jumlah total armada sekitar 3800 bus (SBS: 2602 bus dan TIBS: 787 bus). Kedua perusahaan mengoperasikan total 282 bagasi dan feeder (SBS: 172 rute dan TIBS: 56 rute). Setiap hari ada sekitar 3,2 juta penumpang bus, dengan 75% menggunakan layanan SBS. Total panjang rute oneway adalah 3.579 km, dari yang SBS Transit beroperasi 2535 km dan TIBS beroperasi 1044 km (PTC 2003). Dalam pembangunan sistem transit multimodal, peran bus diatur untuk sistem angkutan cepat. Di tempat-tempat di mana tidak ada transportasi yang cepat, layanan bus bagasi bisa mencapainya. Layanan bus digunakan sekitar 40% dari total perjalanan (MOT 2002). Sejalan dengan kebijakan sistem transportasi umum, layanan bus berusaha untuk mempertahankan profitabilitas di rute utama, pada saat lintas subsidi kurang pro-rute
Mass Rapid Transit System (MRT) terdiri dari tiga jalur utama: Timur-Barat, Utara-Timur dan garis Utara-Selatan dari total panjang 111 km, dengan 39 km bawah tanah. Ada 65 stasiun, dantaranya 31 stasiun bawah tanah. (Lam, 2006). Sistem ini melayani sekitar 1,2 juta penumpang per hari (MOT 2003). Jaringan MRT adalah jaringan yang konvensional, sistem kereta api digerakkan oleh tenaga listrik, yang menyediakan layanan bagasi dengan frekuensi yang tinggi dan merupakan tulang punggung sistem transportasi darat di Singapura. Jaringan MRT yang ada. Line Timur Utara (NEL) dibuka pada Juni 2003 dan telah menambah 20 km panjang jaringan. Pada tahun 2010 jaringan rel berkembang 100 km usai selesainya tahap 1 dan 2 dari Circle Line, yang akan mengelilingi pulau. Ini akan sangat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dari sistem. Dalam jangka panjang, ada rencana untuk memperluas sistem kereta api untuk 160 km dalam waktu 10-15 tahun. Sistem MRT ini dilengkapi dengan sistem LRT di berbagai kota-kota perumahan sebagai feeder untuk meningkatkan aksesibilitas jaringan kereta api.
Singapura saat ini memiliki jumlah taksi sekitar 19.000 taksi yang dioperasikan oleh 4 perusahaan taksi, yaitu Comfort Transportation, City Cab, TIBS dan the Yellow-Top. Hampir semua taksi dilengkapi dengan sistem pelacak otomatis berbasis GPS yang melacak, memantau dan arahkan kendaraan (Lam,2006). Dengan total perjalanan harian sekitar 580.000, layanan taksi di Singapura memainkan peran penting dalam memberikan akses yang cepat, transportasi yang nyaman untuk orang atau kelompok dengan pendapatan menengah ke atas. Tentunya ini kompatibel dengan negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya. Sebagai sarana yang fleksibel dan penting bagi transportasi, taksi menjembatani kesenjangan antara angkutan umum dan pribadi.

Integrasi Sistem Transit Multimoda Singapura
Sistem angkutan multimoda yang tidak direncanakan dan tdaik dioperasikan sebagai sistem individual. Sistem ini terintegrasi untuk memfasilitasi kemudahan dan efisiensi perjalanan menggunakan beberapa model, yang telah menjadi kebiasaan penduduk disana untuk melakukan transit dalam perjalanan di Singapura. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan integrasi antara sistem yang berbeda dengan cara yang mudah. Ini hanya dapat dicapai dengan perencanaan yang baik yang menintegrasi infrastruktur dan yang paling penting adalah integrasi layanan.
Di Singapura, bentuk-bentuk integrasi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama yaitu konektivitas dasar, pembangunan tempat transit, dan tujuan perjalanan (Tong, 2002). Untuk menyediakan konektivitas dasar, stasiun dihubungkan dengan bentuk transit yang lain untuk menyediakan akses yang terlindung di segala kondisi cuaca. Pembangunan tempat transit melalui integrasi fasilitas dalam lokasi stasiun transit, misalnya, simpangan Woodlands dengan desain tiga tingkat untuk memfasilitasi transfer antara MRT, bus, mobil dan taksi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
Sebuah simpang yang terintegrasi secara vertikal
 - The Woodland Interchange
Strategi utama untuk mencapai sistem transit multimodal yang baik dapat diringkas sebagai berikut (Segaram 1994; Konopatzki 2002; Tong 2002):
1. Integrasi kelembagaan: Itu pertama dicapai melalui pembentukan TransitLink, yang merupakan organisasi antar-lembaga untuk memfasilitasi integrasi layanan oleh perusahaan yang berbeda.
2. Integrasi fisik: Ini termasuk menyediakan infrastruktur untuk memfasilitasi transit antara moda yang berbeda : misalnya, integrasi vertikal stasiun MRT dan bus susun; integrasi stasiun dengan perkembangan komersial dan kantor; atau hanya dengan menyediakan linkways tertutup
3.  Integrasi tarif: Sejak tahun 1986, kartu tarif TransitLink telah menjadi fasilitas utama pembayaran tarif untuk 2 moda MRT dan layanan bus. Tarif perjalanan multimoda yang melibatkan bus dan MRT dapat menerima diskon, yang diberikan kepada penumpang menggunakan kartu tarif dengan bentuk potongan harga pada setiap transaksi..
4.    Integrasi Jaringan: Tahap pertama dari integrasi jaringan dicapai melalui integrasi jaringan MRT dan bus, karena duplikasi layanan yang ditawarkan kepada publik sejak pengoperasian MRT selama akhir 1980-an.

Untuk stasiun transit multimoda, perlu diintegrasikan dengan kebutuhan yang sedemikian rupa sehingga merupakan bagian integral dari perkembangan, yang sebenarnya menjadi 'milik' 'transportasi yang terintegrasi' (Tong 2002). Contoh ini dapat ditemukan di stasiun Novena, seperti 
yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini 


Peraturan Transit Multimoda di Singapura
Transportasi umum di Singapura diatur untuk memastikan kebutuhan penumpang dapat dapat terpenuhi dalam hal cakupan spasial dan temporal, tarif terjangkau, tingkat efisien dan tinggi layanan, dan untuk pilihan perjalanan sambil mempertahankan kondisi pasar yang kompetitif untuk operator yang berbeda. Dewan transportasi umum (PTC) mengambil alih pengaturan rute dan tarif layanan angkutan umum. Layanan bus diperlukan untuk memenuhi standar dan spesifikasi-spesifikasi, meliputi perencanaan rute dan desain efisiensi pelayanan, jam operasi, keterjangkauan dan informasi layanan, seperti yang ditetapkan oleh PTC (MOT, 2003). Audit operasi dilakukan setiap tahun untuk memeriksa layanan ketaatan bus dengan standar-standar ini. Audit terakhir menunjukkan bahwa operator bus di Singapura dapat memenuhi persyaratan lebih dari 95% dari waktu dalam standar wajib, meskipun ditemukan bahwa selama periode puncak ada kapasitas muatan yang berlebihan dan keterlambatan yang umum di layanan tertentu (PTC 2003). Audit juga menunjukkan beberapa karakteristik umum dan indikator kinerja pelayanan bus di Singapura. Dalam hal persaingan antara operator, saat ini mereka beroperasi di wilayah yang sebagian besar tidak terjadi tumpang tindih, sementara mungkin ada koridor tertentu dilayani oleh dua operator. Sejak harga angkutan diatur, persaingan antara operator terutama dalam hal tingkat layanan mereka, baik MRT dan bus, misalnya, antara layanan bagasi bus dengan jalur MRT yangdioperasikan oleh operator yang berbeda. Situasi ini mungkin berubah ketika, dalam waktu dekat, akan ada lebih banyak rute MRT dioperasikan oleh operator.

Dalam upaya untuk membuat layanan angkutan umum yang terjangkau untuk masyarakat umum, infrastruktur transportasi umum, seperti yang disebutkan sebelumnya, ini didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Singapura (PTC 2003). Hal ini selain untuk pembebasan yang bus umum menerima dalam hal COE pembayaran dan biaya ERP. 

Transportasi Multimoda Barang
Perkembangan yang kemudian berkembang adalah untuk perjalanan jarak jauh yang lebih efisien dalam penggunaan ruang kapal adalah Peti kemas / Container. Pelabuhan Singapura yang kini mengelola 536,6 juta kargo merupakan bandara terbesar kedua di dunia. Bahkan pada 2012, untuk pertama kalinya sebanyak 30 juta truk besar melintasi pelabuhan tersebut. Terminal-terminal pelabuhan tersebut berlokasi di Tanjong Pagar, Keppel, Brani, Pasir Panjang, Sembawang dan Jurong. Bayangkan saja, pelabuhan tersebut menjadi tempat singgah sekitar 140 ribu kapal angkutan barang setiap tahunnya dan mampu menghubungkan sebanyak 600 pelabuhan di dunia.
Sejumlah fasilitas dan layanan yang diberikan Port of Singapore memungkinkan pelabuhan tersebut untuk menampung ribuan kargo dan truk kontainer. Selain itu, gudang-gudang penyimpanan barang dan lahan pelabuhan yang luas dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan, pengemasan, konsolidasi dan distribusi kargo. Sekitar 80% truk kontainer yang tiba di Singapura pasti terlebih dulu melintasi pelabuhan besar tersebut. Port of Singapore bahkan memiliki terminal yang melayani tujuan khusus untuk produk-produk gas dan minyak. Terdapat juga terminal khusus menampung produk baja dan semen. Tak tanggung-tanggung, pelabuhan berstandar internasional itu juga menyediakan terminal khusus mobil. Terang saja, pelabuhan itu memang menjadi salah satu pusat pengiriman mobil di kawasannya.
Barang-barang dari luar negeri yang sampai di Pelabuhan Port of Singapore ini kemudian didistribusikan melalui akses darat menggunakan truk-truk container ke berbagai kawasan Singapura. Tergantung tujuan pengirimannya. 
Pelabuhan ini juga difungsikan untuk mengelola kargo minyak di mana terdapat sebanyak hampir 50% minyak mentah dunia transit di Singapura. Di Singapura digunakan pipa untuk mendistribusikan gas dan minyak ke seluruh kawasan Singapura. Karena dengan menggunakan pipa, bisa mendistribusikan minyak dalam jumlah yang lebih besar dan tentunya lebih menguntungkan dari segi biaya dan waktu. Tetapi di Singapura transportasi menggunakan pipa ini dapat digunakan untuk mengangkut barang yang biasanya dikemas dalam kapsul yang didorong dengan tekanan udara, ataupun dalam bentuk tepung didorong dengan tekanan udara tertentu yang kemudian dipisahkan kembali.
Operator multimoda di Singapura telah diatur dalam peraturan Singapore Registry of Accredited Multimodal Transport Operators (MTO). Dalam peraturan ini Operator Transportasi Multimoda (MTO) didefinisikan sebagai setiap orang atau lembaga yang mempunyai kontrak transportasi multimoda dan bertanggung jawab dalam pelayanan seluruh barang/penumpang yang dibawanya." MTO ini bertindak sebagai principal, sehingga dia bertanggung jawab untuk seluruh transportasi. Tanggung jawab seorang MTO sangat substansial. Bekerjasama dengan Trade Development Board (Dewan Pengembangan Perdagangan SIngapura), Singapore Freight Forwarders Association  memiliki tugas untuk mengatur MTO dengan mendirikan Registry  of Accredited Multimodal Transport Operators.
Di Singapura salah satu operator transportasi multimoda yang banyak digunakan adalah Overseas Container Line Ltd. Sebagai operator transportasi multi-modal bersertifikat IATA, operator ini ahli dalam merajut berbagai modal. Solusi transportasi meliputi FCL / LCL kargo, laut, udara, kereta api / jalan darat untuk ekspor dan impor pengiriman. Mereka umumnya menawarkan solusi transportasi yang lancar melalui satu titik. Ini tentunya efektif karna hanya dengan menghubungi Kantor Overseas Container Line Ltd terdekat paket pengiriman akan dijemput dari depan pintu dan kemudia dikirim ke tempat tujuan.

3 comments:

Anonim mengatakan...

thanks for the information...

Unknown mengatakan...

Good information

Lady Mia mengatakan...

KABAR BAIK!!!

Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

Posting Komentar