Proyeksi Pertumbuhan Penumpang terhadap Kapasitas Bandar Udara

Mengacu pada data pertumbuhan penumpang di hampir setiap Bandar Udarayang mengalami peningkatan. Beserta pembangunan fasilitas terminal baru, maka diperlukan kajian juga yang menyajikan proyeksi jumlah pergerakan penumpang di Bandar Udara.

Proyeksi yang paling mendekati pada kondisi real di hampir setiap Bandar Udara adalah dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu Linear Trend Projection untuk proyeksi dengan hanya 1 peubah yaitu waktu, dan metode ekonometrik dengan peubah PDRB, Kependudukan, pertumbuhan jumlah pesawat (Prihartanto,2014:63). Dengan proyeksi demikian akan diketahui di tahun berapa kapasitas terminal akan mencapai titik maksimal dengan asumsi kondisi fasilitas terminal tetap.

Linear Trend Projection
Linear Trend Projection yaitu proyeksi yang menggunakan persamaan regresi linear untuk menentukan fungsi linear yang paling sesuai dengan data pertumbuhan yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Y=a+bX
dimana :
Y = Pertumbuhan Jumlah Penumpang
X =  Tahun ke N proyeksi
b = koefisien
a = konstanta

Metode Ekonometrik
Proyeksi selanjutnya akan dilanjutkan dengan menggunakan metode proyeksi ekonometrik, yaitu dengan melihat dari faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah pergerakan penumpang. Beberapa faktor yang lazim digunakan adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari PDRB suatu wilayah, jumlah penduduk serta jumlah pesawat. :
Yi=a +b1 X1+b2 X2       
Dimana :
Yi = Pertumbuhan Jumlah Penumpang
X1 = Pertumbuhan Penduduk
X2 = Pertumbuhan PDRB
a = Konstanta
b1 dan b2 = Koefisien regresi variabel penjelas

IAP4
Indikasi Awal Pembangunan, Pendayagunaan, Pengembangan, dan Pengoperasian (IAP4) adalah indikasi awal kapasitas terminal dalam menampung penumpang pada jam sibuk, dan digunakan untuk prakiraan awal kebutuhan pengembangan fasilitas. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan no: PM 178 tahun 2015 persamaan IAP4 adalah sebagai berikut :

IAP4 = (Luas Operasional Terminal)/(PWS X Standar Luas Terminal)
dimana
IAP4 = Indikasi awal pembangunan, Pendayagunaan, pengembangan dan pengoperasian
Luas Operasional = 70 % (minimal) dari luas total terminal setelah dikurangi 20% utilitas
PWS = Penumpang waktu sibuk (Koefisien X Jumlah penumpang tahunan)
Standar Luas Terminal = 14 pax/m2 (Domestik)
                        17 Pax/m2

Skala Nilai Kapasitas

Skala nilai kapasitas adalah penilaian kapasitas terminal yang tersedia dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Skala nilai tersebut meliputi kapasitas terminal ideal, tingkat okupansi dan tingkat pelayanan (Level of Service) dengan persamaan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan no: PM 178 tahun 2015:

• Kapasitas terminal ideal = ((Luas operasional/Standar Luas Terminal))/(Koefisien Penumpang Waktu Sibuk) 
• Tingkat Okupansi = (Jumalah Penumpang Tahunan)/(Kapasitas terminal ideal)    x100%      
• Level Of Service = (Luas Operasional Terminal)/(PWS X Standar Luas Terminal)         

Dimana :

Luas Operasional = 70 % (minimal) dari luas total terminal setelah dikurangi 20% utilitas

PWS = Penumpang waktu sibuk (Koefisien X Jumlah penumpang tahunan)

Standar Luas Terminal = 14 pax/m2 (Domestik)

                         17 Pax/m2

Dengan nilai Tingkat Pelayanan seperti pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Nilai Level of  Service

Luas/Volume	Level of Service
30≤ 20-30 14-19 7-13 ≤2	A B C D E

Sumber : PM 178 tahun 2015