Kota Malang sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki permasalahan keselamatan lalu-lintas jalan yang cukup kompleks. Berdasarkan data kecelakaan yang diperoleh dari Polres Kota Malang, jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2014-2015 mencapai angka 69.345 kecelakaan dan dari jumlah tersebut 31.185 orang meninggal dunia.
Ruas Jalan Sunandar Priyo Sudarmo di Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini memiliki panjang sekitar 2,048 km. Jalan ini didominasi tempat usaha selain pertokoan ada juga bangunan layaknya gudang atau pabrik. Ruas jalan ini menempati urutan 5 dalam hal daerah yang memiliki tingkat kerawanan kecelakaan di daerah Malang setelah Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Meyjen Sungkono, Jalan S. Supriadi, dan Jalan LA Sucipto. Hal ini dikarenakan daerah tersebut terletak di jalur persimpangan Jalan Laksda Adi Sucipto dan Jalan Panji Suroso yang memiliki aksesbilitas tinggi. Kecelakaan yang terjadi sering disebabkan dari angkutan yang besar seperti truk, mobil box, mobil pribadi dan tronton.
Jalan SP. Sudarmo merupakan salah satu jalan yang menjadi penghubung arus lalu lintas antar jalan lainnya sehingga jalan tersebut mempunyai volume lalu lintas yang cukup tinggi. Selain pengaruh dari hal tersebut Jalan SP. Sudarmo juga menjadi akses jalan menuju terminal dan terdapat bangunan – bangunan perkantoran, pertokoan, dan juga pasar – pasar yang ada dipinggiran jalan tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan arus lalu lintas menjadi padat dan hal ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan lalu lintas seperti sering terjadinya kemacetan dan kecelakaan di ruas jalan SP. Sudarmo.
Prasarana yang berkualitas akan mempengaruhi peningkatan keselamatan jalan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukukan audit terhadap bagian – bagian pada geometrik jalan dan fasilitas perlengkapan jalan, serta hambatan samping yang memungkinkan terhadap kecelakaan untuk memastikan bahwa pelaksanaan lalu-lintas berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Audit keselamatan jalan merupakan bentuk manajemen rekayasa lalu-lintas yang dapat dilakukan oleh para perencana dalam melaksanakan peningkatan keselamatan jalan. Penelitian ini bermaksud untuk melaksanakan audit keselamatan lalu-lintas yang diawali dengan penentuan karakteristik kecelakaan kemudian dilanjutkan dengan observasi langsung ke lapangan. Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan bentuk penanganan yang paling tepat pada setiap daerah rawan kecelakaan.
Kecelakaan paling sering terjadi pada Hari Senin (44,44%) dengan rentang waktu mulai pukul 14:30-17:00, dengan perkiraan waktu kejadian pada pukul 15.00-18.00, mengingat banyaknya aktivitas masyarakat pada saat itu, misalnya banyak yang pulang kerja.
Kendaraan yang dominan terlibat dalam kecelakaan yaitu kendaraan bermotor roda dua (77,78%). Hal ini dikarenakan volume moda ini di jalan raya paling besar dibandingkan jenis moda lainnya. Selain itu, jenis moda sepeda motor merupakan moda yang mudah terlibat kecelakaan mengingat strukturnya yang kurang stabil.
Pengelompokan berdasarkan tingkat keparahan korban yang dibagi menjadi tiga tingkat yaitu luka ringan, luka berat, dan meninggal dunia. Dari data tersebut, akan dianalisis lebih lanjut dengan analisis EAN. Dari hasil analisis diperoleh bahwa tingkat keparahan yang paling tinggi adalah luka ringan dengan proporsi sebesar 73,33% dari total korban kecelakaan lalu lintas di Jalan SP Sudarmo, Malang dalam tahun 2014-2015
Dari data kecelakaan di atas didapatkan jumlah total korban meninggal dunia (MD) = 6, korban luka berat (LB) = 0, dan korban luka ringan (LR) = 34 pada ruas jalan SP. Sudarmo. Kemudian dianalisa mengenai tingkat kecelakaan dengan pendekatan Angka Ekivalen Kecelakaan (EAN) pada ruas jalan SP. Sudarmo dengan hasil 174.
Berdasarkan hasil survei berupa checklist yang telah dilakukan pada ruas jalan SP. Sudarmo dengan panjang sekitar 2,048 Km, kondisi awal (kondisi existing dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Kondisi Eksisting Jalan SP Sudarmo
Fokus Pemeriksaan
|
Keterangan
|
Lebar
jalur jalan eksisting
|
11 m
|
Lebar
lajur jalan eksisting
|
5,5 m
|
Lebar
bahu jalan
|
2,5 m
|
Posisi
bahu jalan lebih rendah dari permukaan jalan
|
0,05 – 0,07 m
|
Kecepatan
kendaraan pada jalan ini
|
40-60 km/jam
|
Berdasarkan hasil survai berupa checklist yang telah dilakukan sepanjang ruas jalan SP. Sudarmo dengan panjang 2,048 km, terdapat beberapa permasalahan utama yang cukup signifikan dan diperlukan tindak lanjut.
Masalah : Kondisi marka pada jalan ini sudah sudah pudar
Usuan Penanganan : Harus dilakukan pengecetan ulang garis marka dengan cat reflektif
Masalah : Genangan air pada ruas jalan yang berasal dari tempat pencucian kendaraan.
Usulan Penanganan : Menertibkan pengelola tempat pencucian kendaraan bermotor
Masalah : Saluran drainase tanpa penutup yang jaraknya terlalu dekat dengan jalan
Usulan Penanganan : Harus dibuat peunutup pada saluran drainase
Masalah : Penempatan pengaman jalan dan adanya tumpukan pasir yang masuk sampai bahu jalan.
Usulan Penanganan : Merapikan tumpukan pasir dan dilakukan pengaturan ulang penempatan pengaman jalan.
Masalah : Tidak adanya fasilitas fasilitas halte yang menyebabkan banyak angkot yang menunggu penumpang disembarang lokasi termasuk di lokasi yang ada larangan parkir
Usulan Penanganan : Perlu disiapkannya fasilitas halte
Masalah : Kerusakan perkerasan berupa retak buaya (alligator crack)
Usulan Penanganan : Menutup retak-retak tersebut dengan memberi lapisan tabahan.
Masalah : Posisi rambu yang terhalangi oleh pepohonan
Usulan Penanganan : Merapikan pepohonan agar tidak menutupi rambu.
Masalah : Posisi dari papan iklan yang terlalu dekat dengan jalur kendaraan lalu lintas.
Usulan Penanganan : Harus ditata ulang penempatan dari papan iklan.
Masalah : Penempatan rambu yang tidak sesuai
Usulan Penanganan : Harus di tata ulang sesuai peraturan minimal 0,6 m dari tepi bahu jalan (Pedoman Dishub).
Masalah : Pepohonan yang menghalangi penglihatan pada lampu lalu lintas
Usulan Penanganan : Harus dirapikan lagi pepohonan disekitar jalan.
0 comments:
Posting Komentar